pelataran kota urban
Diantara puncak puncak yang menantang langit
Kami melihat ilusi dari sang ibu bumi
Kami sedikit berbahagia dilahirkan diantara keremangan
kerlip papan iklan
Kami sedikit risau dengan ketakutan untuk tersaingi dengan
si udik
Jadi kami memilih jalan yang mungkin
tak pernah dibenarkan
oleh sang pemilik semesta
Disinilah kami berjalan dengan gemerincing rantai di celana
Menembus bau ikan diantara jajan jajan pasar sambil mata
terus menerawangi siang
Sedikit hening dalam keramaian
kami buka resleting tas ibu
berkudung merah
Berharap menemukan sebuah benda bersinyal atau segelintir rupiah
Dengan langkah kasar kami menginjak bumi berharap si ibu tak
pernah mengerti
Mungkin manusia tak mengamini kami
dan tuhan tak akan rela
memberkahi kami
disinilah kami,diantara pelataran urban ini
Comments
Post a Comment