the bonek barron trump part 2
Other side
Aku terbangun dengan mendengar sayup sayup helicopter,aku menggurutu
didalam hati besok itu senin tau dan di pagi buta begini sudah ada yang menggangu tidurku.
“kenapa orang berisik sekali,lihatlah sekarang masih jam 3
pagi” kataku dengan sebal sambil
Melihat layar handphone ku yang menyala terang
Aku mendengar suara
gaduh dari luar,persis di balkon,seperti suara benda terjatuh.tidak ini lebih buruk seperti ada benda keras yang menghancurkan balkonku.Dengan
sigap ia mulai mengambil semprotan serangga dan menyalakan flash handphoneku,mungkin bisa digunakan untuk berjaga jaga.Aku berjalan mengendap endap,pelan pelan aku membuka pintu kayu yang membatasi balkon dan kamar ku.
Aku menghidupkan flash handphone ku dan mengarahkannya ke depan
untuk menuntun jalanku ditengah balkon yang gelap ini.tiba tiba aku menangkap sesosok bayangan.
“ahhhh”teriak lantang
bayangan yang ku soroti dengan flash handphone
“ahhhh”balasku reflek sambil mengarahkan dan menyemprotkan racun
serangga kearah makhluk aneh di depanku ,aku terlalu terkejut hingga tak sadar menjatuhkan
handphoneku
“no no wait miss
wait,please stop it”kata seorang didepanya dengan logat amerikanya yang kental
“siapa,siapa kamu?”kataku
sambil menunjuk kearah makhluk yang sekarang sudah terlihat seperti manusia
“what?i cant speak Indonesia”teriak lelaki di depanku oh
rupanya dia bule
“okay youre its not Indonesian and why youre here,in my
balcony huh??”Tanyaku curiga sambil mengarahkan racun serangga ke lelaki tersebut
“actually…” belum sempat baron melanjutkan kata katanya suara kaleng racun serangga terdengar nyaring
“sir,youre have sore,In your knee running out many of blood
you must be cured”kata ku me
natap nanar luka mengagah di lutut pria dihadapannya
“what?okay”kata barron sedikit terkejut tapi dia berusaha
mengerti
“just come on,I will pick you”kata ku cepat sambil meletakkan
lengan baron di pundakku
dan membantunya berjalan, tiba tiba mereka menabrak ember
besar di tengah balkon
“auhhhh shitt,you hurt me”umpat baron karena kakinya terkena
ember besar
“sssttt,can you be silent?my grandparent are asleep now”kata
ku sambil meletakkan telun
juk didepan mulut barron
dengan langkah sedikit menyeret kami tiba di lorong kecil
yang membatasi kamarku dengan kamar pakaian, dengan
perlahan aku menutup pintu kayu
dan aku pun membawa baron ke kamarku dan mendudukan nya di lantai.
“what the hell are you doing?you make me sit in floor”omel
baron
“aduh nih bule bawel banget ya udah dito
longin gak tau
terimakasih”umpatku kesal sambil memandang bule belagu didepanku
“what did you say?you judge me”kata baron melihat ekspresi
kesal wanita didepannya
“nevermind”tukasku cepat sambil meraih kain kasa dan cairan
antiseptic di meja belajarku.
Dengan telaten aku meneteskan cairan antiseptik ke kasa dan mengoleskan
pada
luka baron untuk membersihkannya
“ahhhh”plak jerit baron sambil menyentak punggung salsa
refleks
“sssttt,wth!what your problem huh?”kata salsa sambil
mengelus punggungnya yang sedikit perih
“ooops,im just reflect,come on it just clap “kata baron
dengan tawa mengejek senang
“youuuuu!!!!!”kesal salsa sambil mengoleskan kain kasa kasar
dan baron hanya bisa merintih
“auhhhh”suara teriakan baron sukses menutup acara mengobati
luka yang diakhiri dengan menepuk luka yang telah di perban sempurna
“finish”kata salsa sambil membereskan kotak obat dan
beranjak pergi tapi tiba tiba perge
langan tanganya di hentikan oleh baron yang masih terduduk di
lantai,mereka saling memandang.
baron seakan mengucapkan terimakasih pada dewi penyelamatnya dan
salsa seorang ingin mengorek segala informasi tentang ba
rron.
Comments
Post a Comment